GLOBALISASI DAN IMPERIALISME BUDAYA DI INDONESIA

DEDY DJAMALUDDIN MALIK

Abstract


Artikel ini ini menggambarkan globalisasi dengan cara pandangnya masing-masing.
Globalisasi berkaitan erat dengan komunikasi dan komunikasi global melahirkan
imperialisme budaya atau imperialisme media. Kedua konsep itu datang dari banyak mazhab
pemikiran (arus informasi bebas yang senjang, dependensi, sistem dunia, dan kolonialisme
elektronik) sebagai respons dan kritik terhadap dominasi budaya dan media Barat. Dengan
memakai metoda kepustakaan, digambarkan sejarah, pengertian dan asumsi-asumsi sekaligus
kritikan terhadap konsep imperialisme budaya. Berikutnya, penulis menggambarkan
pengaruh imperialisme budaya di Indonesia. Pada era Orla, imperialisme budaya ada namun
terkendali akibat politik kebudayaan rezim Soekarno yang “menasionalisasi budaya”.
Sementara pada era rezim Soeharto, imperialisme budaya lebih menonjol karena politik
kebudayaan pintu terbuka (open sky policy) dan pada era reformasi, imperialisme budaya
semakin nampak signifikan akibat liberalisasi semua bidang kehidupan, termasuk politik.
Dan wajah imperialisme budaya semakin beragam tidak hanya datang dari Barat, melainkan
juga dari non-Barat, termasuk Asia. Makin menguatnya imperialisme budaya dewasa ini,
telah menimbulkan kesadaran kaum elit sehingga dalam Pilpres 2014 gagasan nasionalisme,
kemandirian dan doktrin Trisakti menjadi materi kampanye politik para capres dan cawapres


Keywords


globalisasi; imperialisme budaya; doktrin Trisakti

Full Text:

PDF

References


Astuti (2012). Imperialisme Budaya

Industri Dunia Hiburan Korea di

Jakarta: Studi terhadap Remaja-

Remaja Jakarta yang menggemari Pop

Korea. Jakarta: Tesis S2 Universitas

Indonesia.

- Chisaan, Choirotun (2008). Lesbumi

Strategi Politik Kebudayaan.

Yogyakarta. LkiS.

- Gudykunst, William B and Mody,

Bella (2002). International and

Intercultural Communication. London

and New delhi: Sage Publication.

- Hadiz, Vedi R and Dhakidae, Daniel,

eds (2005). Social Science and Power

in Indonesia. Jakarta-Singapore:

Equinox Publishing and Institute of

Southeast Asian Studies.

- Hamelink, Cess J. (1983). Cultural

Autonomy in Global Communication.

New York and London: Longman.

- Haryadi and Shodiq, Dalhar (2014).

“Managing Popular Culture:

Comp;aring Old Order, New Order,

and Reform Periods” in International

Integration Regional Public

Management Journal. America:

Atlantis Press

- Kleden, Ignas. (1987). Sikap Ilmiah

dan Kritik Kebudayaan. Jakarta:

LP3ES.

- McQuail, Dennis (2005). McQuail

Mass Communication Theory.

London: Sage Publication (Fifth

Edition).

- McPhail, Thomas (2006). Global

Communication. USA: Blackwell

Publishing.

- Muhammadi, Ali ed.(1997).

International Communication and

Globalization. London: sage

Publication.

- Muhammadi-Sreberni,

Annebela;Winseck, Dwyne;

McKrnna, Jim and Boyd-Barret,

Oliver (1997). Media in Global

Context: A Reader. London, New

York, Sidney and Auckland: Arnold.

- Roach, Collean (1997). Cultural

Imperialism and Resistance in Media

Theory and Literary Theory. Media,

Culture and Society, 19, 47-66.

- Salwen, Michael B., Lin, Carolyn A

and Anokwa, Kwadwo (2003).

International Communication:

Concept and Case. Belmond USA:

Thomson & Wadsworth.

- Salwen, Michael B and Stacks, Don

W (1996). An Integrated Approach to

Communication Theory. New Jersey:

Lawrence Erlbaum Associates.

- Salwen, Michael (1991) Cultural

Imperialism: A Media Effects

Approach. Critical Studies in Mass

Communication, 8, 29-59.

- Straubhaar/LaRose (2002). Media

Now: Communications Media in the

Information Age. Belmond USA:

Wadsworth.

- Thussu, Daya Kishan (2006).

International Communication:

Continuity and Change. New York:

Hodder Arnold.

- __________________ed. (2007).

Media on the Move: Global Flow and

Contro Flow. London and New York:

Routledge.

- Yohana, Patrecia (2009). Imperialisme

Budaya pada Rubrik Fasyen: Studi

Analisis Semiotika Imperialisme

Budaya pada Rubrik Fashion di

Majalah Gogirl. Medan: Skripsi

Jurusan Fikom Fisip, Unsut




DOI: https://dx.doi.org/10.36080/comm.v5i2.26

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Communication

Creative Commons License
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Visit to our university official website: www.budiluhur.ac.id