Persekusi Doxing sebagai Pola Baru Viktimisasi terhadap Jurnalis di Indonesia

Rintan Puspita Sari

Abstract


Bentuk kekerasan terhadap jurnalis tak hanya secara fisik seperti ancaman, tapi juga bisa terjadi secara online. Kekerasan yang terjadi secara online ini dikenal dengan sebutan persekusi doxing, Istilah persekusi sendiri selama ini erat dikaitkan dengan bentuk kekerasan yang terjadi secara fisik, merundung orang beramai-ramai. Sementara doxing, diketahui sebagai bentuk membuka identitas seseorang untuk kemudian beramai-ramai dihujat, atau tindakan penyelewengan lainnya. Dalam catatannya AJI mengungkap selain kekerasan fisik, ada bentuk kekerasan yang mereka kategorikan sebagai kekerasan baru pada wartawan saat ini. Bentuk kekerasan baru ini dikategorikan oleh AJI sebagai doxing atau persekusi secara online. Kasus doxing terbaru terjadi pada jurnalis media online, Liputan 6.com, Cakrayuri Nuralam. Peristiwa ini terjadi ketika ia menulis artikel tentang cek fakta untuk verifikasi adanya isu kalau ternyata politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan adalah cucu dari pendiri PKI di Sumatra Barat, Bachtaroedin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola baru viktimisasi terhadap jurnalis di Indonesia dalam hal ini adalah persekusi doxing. Dengan menggunakan metode wawancara mendalam terhadap beberapa narasumber dari kalangan jurnalis ataupun organisasi jurnalis, penelitian berhasil menemukan kesamaan pola terjadinya persekusi doxing dengan pola kekerasan fisik yang dialami jurnalis. Yaitu setelah artikel terbit, identitas jurnalis digali kemudian setelah identitas ditemukan, mereka akan jadi sasaran persekusi.

Keywords


Doxing; Persekusi Online; Jurnalis Media Online

Full Text:

PDF

References


Al Farisi, Salman (2018). Tindak Pidana Persekusi Terhadap Pelaku Penghina Ulama. Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Allcott, Hunt, Matthew Gentzkow (2017). Social Media and Fake News in the 2016 Election. Journal of Economic Perspective. Vol.31 Issue: 2/2017.

Batubara, Leo. (2019, Februari 12 ). Revisi UU Pers atau Hak Konstitusional?. Dewan Pers. Diakses dari https://dewanpers.or.id/publikasi/opini_detail/47/Revisi_UU_Pers_atau_Hak_Konstitusional?

Beam, Randal A. & Meg Spratt (2009). Managing Vulnerability. Journal of Journalism practice, 3:4, 421-438, DOI:10.1080/17512780902798653.

Bond, F. Fraser (1964). An Introduction to Journalism. New York: The Macmillan Company.

Carrabine, et.al (2009). Criminology a Sociological Introduction. London: Routledge

Chen, Qiqi, Chan, Ko Ling, and Anne Shann Yue Cheung (2018). Doxing Victimization and Emotional Problems among Secondary School Students in Hong Kong. International Journal of Environmental Research and Public Health, 15,2665;doi:10.3390.

Cheung, C. K., and Yue, X. D. (2012). Idol worship as compensation for parental absence. Int. J. Adolesc. Youth 17, 35–46. doi: 10.1080/02673843.2011.649399

Citron, Danielle Keats, dan Neil M.Richards (2018), Four Principles for Digital Expression (You Won’t Believe #3!). www.scholarchip.law.bu.edu.

CPJ. (2019, Maret 8). South African journalis doxxed by Economic Freedom Fighters Leader,Threatened. Diakses dari https://cpj.org/2019/03/south-african-journalist-doxxed-by-economic-freedo.php

Crawford, Adam(1998). Crime Prevention &Community Safety :Politics, Policies &Practices.

Darma, Made (1996). Kriminologi Edisi 1, Cetakan I. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Douglas, David M (2016). Doxing: a conceptual analysis, DOI 10.1007/s10676-016-9406-0.

Duilah, Irham. (2018, Desember 31). Catatan Akhir Tahun 2018: Jurnalis Dibayangi

Effendi, A.Masyhur, Evandri, Taufani Sukmana (2007). HAM dalam dimensi/dinamika yuridis, sosial dan politik &n proses penyusunan/aplikasi HA-KHAM. Ghalia Indonesia.

Garini, Tsana, Abie Besman (2018). Praktik Jurnalisme Kloning di Kalangan Wartawan Online. Jurnal Komunikasi Vol. 11(1), Juni 2018.

Gusnita, C. (2017). Kekerasan Simbolik Berita Kriminal di Media Massa. Deviance Jurnal Kriminologi, 1(1), 71-81.

Gusnita, Chazizah (2019). Fenomena Anak sebagai Pelaku Persekusi di Media Sosial. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni, Vol.3, No 1, April 2019.

Hancock B., Windridge K., and Ockleford E (2009). An Introduction to Qualitative Research. Birmingham

Hansen, Isabella, Darren J.Lim (2019). Doxing democracry: influencing elections via cyber voter interference. Contemporary Politics. Vol 25, Issue: 2.

International Federation of Journalists and South East Journalist Unions (2018). Underneath the Autocrats.

Irfani, Faisal. (2020, Maret 3). Pembunuhan Wartawan Udin adalah Bukti Keberingasan Orde Baru. Diakses dari https://tirto.id/pembunuhan-wartawan-udin-adalah-bukti-keberingasan-orde-baru-dal6

K. Jaishankar (2007). Establishing a Theory of Cyber Crime. International Journal of Cyber Criminology, Vol.1 Issue 2 July 2007.

Kanistren, Aragani Timur (2018). “Save Journalist” Penggunaan Tokoh Fantasi Jurnalis Televisi dengan Teknik Animasi Motion Graphic. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Karmen, Andrew (2007). Crime Victims : An Introduction to Victimology.USA: Cengage Learning

Kuosmanen, J (2014). What’s so special about persecution? Ethical Theory and Moral Practice, Vol.17 No 1, 129

M.A, Ibrahim, (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif, Pontianak: Perpustakaan Nasional..

Mentong, Chen, Anne Shann Yue Cheung, Ko Ling Chan (2019). Doxing: What Adolescent Look for and Their Intentions. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2019, 16, 218; doi:10.3390/ijerph16020218.

Mustofa, Muhammad (2010). Kriminologi: Kajian Sosiologi Terhadap Kriminalitas, Perilaku Menyimpang dan Pelanggaran Hukum.Bekasi:Sari Ilmu Pratama

Nahria, Alimuddin Unde (2011). Kode Etik Jurnalistik dan Sensor Diri di Kalangan Wartawan Pasca Orde Baru di Kota Makassar. Jurnal Komunikasi KAREBA. Vo.1, No 2 April-Juni 2011.

Nugroho, Bekti, Samsuri (2013). Pers Berkualitas, Masyarakat Cerdas. Jakarta: Dewan Pers

Nurhajati, Lestari dan Wijayanto, Xenia Angelica (2018). Peran LBH Pers Dalam Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis Indonesia. Jurnal Dewan Pers, Vol.17 Juli 2018, 47-53.

Nurita, Dewi. AJI:Kekerasan dan Persekusi Wartawan di 2018 Tinggi. Tempo 31 Desember 2018. Diakses dari https://nasional.tempo.co/read/1160304/aji-kekerasan-dan-persekusi-wartawan-di-2018-tinggi/full&view=ok

Nurlatifah, Mufti.(2018). Posisi Undang-undang Pers Indonesia Dalam Ekosistem Media Digital. Profetik Jurnal Komunikasi, Vol.11/No.01/April 2018, 71-85

Ospina, Sonia (2004). Qualitative Research. London: Sage Publication

Persekusi dan Kekerasan Fisik. Diakses dari https://aji.or.id/read/press-release/887/catatan-akhir-tahun-2018-jurnalis-dibayangi-persekusi-dan-kekerasan-fisik.html

Prastiyo, Angga (2018). Pemaknaan Objektifikasi Perempuan Sebagai Hasil Doxing Pada Akun Instagram Undip.Cantik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang.

Putra, Lati M.T (2018). Perbuatan Persekusi dari Sudut Pandang KUHP. Jurnal Lex Crimen, Vol.VII/No.2/April/2018.

Saepudin, Ahmad (2018). Habib dan Pengembangan Keagamaan Masyarakat Perkotaan. Jurnal Studi Agama-Agama. ISSN 2089-8835. Volume 1 Nomor 1 Tahun 2018.

Sahrun, Nori (2019). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Berita Hasil Liputan Wartawan. Jurnal Teknologi Informasi Vo.3, No.2. Desember 2019.

Setiawan, Iwan, S.H., M.H.(2017). Kajian Yuridis Terhadap Persekusi. Jurnal Ilmiah Galuh Justisi, Vol.5/No.2/September/2017.

Snyder, Peter, et.all. Fifteen Minutes of Unwantes Fame: Detecting and Characterizing Doxing. https://doi.org/10.1145/3131365.3131385

Snyder, Peter, et.all.”Fifteen Minutes of Unwantes Fame: Detecting and Characterizing Doxing. https://doi.org/10.1145/3131365.3131385

Suhandang, Kustadi (2004). Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan Kode Etik. Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia

Syeban, Salim F.T.B (2017). Kekerasan Persekusi Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Lex Et Societatis, Vol 5, No 9(2017).

Tim Detik.com. (September, 2020 12). Jurnalisnya jadi Korban Doxing, Liputan6.com Akan Tempuh Jalur Hukum. Diakses tanggal 24 September 2020 dari https://news.detik.com/berita/d-5170198/jurnalisnya-jadi-korban-doxing-liputan6com-akan-tempuh-jalur-hukum

Trottier, Daniel (2019). Denounciation and Doxing: Towards a Conceptual Model of Digital Vigilantism. Global Crime. United Kingdom: Routledge

Wahyudin (2016). Pengantar Jurnalistik Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan. Makasar.

Wilcox, Pamela (2015). Routine Activity, Criminal Opportunities, Crime and Crime Prevention. USA: Elsevier.

Wolhuter, Lorraine,et.al (2009). Victimology : Victimisation and Victim’s Rights. New York: Routledge

Zatcoff, Joshua (2013). The International Crime of Persecution. Conjuntura Global, Curitiba, Vol. 2, n.3.




DOI: https://dx.doi.org/10.36080/djk.1139

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Deviance Jurnal Kriminologi is indexed by:

Sinta Logo Crossref Logo Garuda Logo OpenAIRE Logo Google Scholar Logo Road Logo

Deviance Jurnal Kriminologi works in collaboration with:

APVI Logo MAHUPIKI Logo
 
Creative Commons

Deviance Jurnal Kriminologi is licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International

Editorial Office:

Faculty of Social Sciences and Global Studies, Universitas Budi Luhur, Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12260

Tel: (021) 5853753, Email: jurnaldeviance@budiluhur.ac.id