Fenomena Penipuan Transaksi Jual Beli Online Melalui Media Baru Berdasarkan Kajian Space Transition Theory

Erlina Permata Sari, Deyana Annisa Febrianti, Riska Hikmah Fauziah

Abstract


Pesatnya kemajuan teknologi memberi banyak pengaruh bagi kehidupan manusia, termasuk memberikan kemudahan dalam proses berkomunikasi, yakni melalui kemunculan media baru yang erat kaitannya dengan perkembangan internet dan digitalisasi. Hal tersebut memengaruhi tingkat konsumsi masyarakat terhadap penggunaan internet yang semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan penggunaan internet ini pada akhirnya berdampak terhadap munculnya kesempatan untuk melakukan tindak kejahatan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab melalui media baru salah satunya adalah tindak penipuan transaksi jual beli online. Sehubungan dengan itu, melalui penelitian ini, peneliti akan melihat bagaimana modus operandi penipuan transaksi jual beli online di Indonesia terjadi melalui media baru, serta bagaimana fenomena tersebut berdasarkan kajian space transition theory. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui teknik pengumpulan data sekunder dari berbagai studi literatur yang terkait dengan topik penelitian. Data ini kemudian diolah melalui teknik analisis data sekunder. Hasil penemuan menunjukkan bahwa media baru menyediakan ruang bagi pertumbuhan e-commerce dan transaksi di media sosial yang berakibat pada munculnya ancaman penipuan transaksi jual beli online. Modus yang digunakan pelaku dalam melakukan penipuan jual beli online diantaranya adalah melalui phising, pharming, dan sniffing. Penelitian terdahulu juga menemukan beberapa modus lainnya, termasuk di dalamnya yang telah disebutkan dalam penelitian ini. Dengan menggunakan kajian dari space transition theory, penipuan dalam transaksi jual beli online ini memenuhi tiga preposisi dari tujuh preposisi yang ada. Preposisi tersebut secara umum menunjukkan bahwa tindak penipuan yang terjadi di dunia fisik akan berpindah ke dunia digital yang difasilitasi oleh media baru dan internet.

 

Kata Kunci: Penipuan online, jual beli online, media baru, space transition theory

 

Abstract: The rapid advancement of technology has many influences on human life, including providing conveniences in the communication process, such as through the emergence of new media related to the development of the internet and digitalization. These affects the level of public consumption of internet use, which is increasing every year. The increase in internet use ultimately has an impact on the emergence of opportunities to commit crimes by irresponsible people through new media one of which is online shopping fraud. Therefore, through this study, researchers will see how the modus operandi of fraudulent online buying and selling transactions in Indonesia occurs through new media and how this phenomenon is based on the study of the theory of transition space. This study uses a qualitative approach through secondary data collection techniques from various literature studies related to the research topic. The findings indicate that new media provide space for the accretion of e-commerce and transactions on social media, which results in the emersion of the threat of online shopping fraud. The methods used by the perpetrators to commit online shopping fraud include phishing, pharming, and sniffing. Previous research has also found several other modes, including those already mentioned in this study. With a study from the space transition theory, fraud in online buying and selling transactions fulfils three prepositions out of seven existing prepositions. This preposition generally indicates that fraud which occurs in the physical world will move to the digital world facilitated by new media and the internets.

 

Key Words: Online fraud, online shopping, new media, space transition theory


Keywords


penipuan online; jual beli online; media baru; Space Transition Theory

Full Text:

PDF

References


Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2020). Laporan survei internet APJII 2019-2020 (Q2). Jakarta: Indonesia.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (Juni, 2022). Profil internet Indonesia 2022. Diakses melalui https://apjii.or.id/survei2022x pada 12 Juni 2022.

Badan Perlindungan Konsumen Nasional. (Desember, 2020). Pengaduan soal e-commerce naik signifikan pada 2020. Diakses melalui https://bpkn.go.id/posts/show/id/2045 pada 20 Juni 2022.

Badan Perlindungan Konsumen Nasional. (Mei, 2021). Idul fitri, BPKN RI terima ribuan laporan pelanggaran hak konsumen. Diakses melalui https://www.bpkn.go.id/posts/show/id/2269 pada 20 Juni 2022.

Bank Central Asia. (2020). Awas modus penipuan jual-beli online. Ini ciri-ciri toko online bodong!. Diakses melalui https://www.bca.co.id/id/informasi/awas-modus/2021/01/06/10/21/Jangan-Tergiur-Harga-Miring-Awas-Modus-Jual-Beli-Online pada 18 Juni 2022.

CNN Indonesia. (Oktober, 2021). Kominfo catat kasus penipuan online terbanyak: Jualan online. Diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20211015085350-185-708099/kominfo-catat-kasus-penipuan-online-terbanyak-jualan-online pada 12 Juni 2022.

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed). California: Sage Publications.

Deuze, M., & McQuail, D. (2020). McQuail's media and mass communication theory. McQuail's Media and Mass Communication Theory, (1)688.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. (April, 2021). Jelang lebaran, masyarakat diminta lebih waspada penipuan online berkedok tagihan Bea Cukai. Diakses melalui https://www.beacukai.go.id/berita/jelang-lebaran-masyarakat-diminta-lebih-waspada-penipuan-online-berkedok-tagihan-bea-cukai.html pada 20 Juni 2022.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. (Februari, 2022). Mengaku petugas Bea Cukai, sejumlah penipu meminta kiriman uang tunai. Diakses melalui https://www.beacukai.go.id/berita/mengaku-petugas-bea-cukai-sejumlah-penipu-meminta-kiriman-uang-tunai.html pada 20 Juni 2022.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. (April, 2022). Awas, penipuan iming-iming barang harga murah jelang Hari Raya. Diakses melalui https://www.beacukai.go.id/berita/awas-penipuan-iming-iming-barang-harga-murah-jelang-hari-raya.html pada 20 Juni 2022.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. (Juni, 2022). Sadari lebih dini, segera laporkan indikasi penipuan mengatasnamakan Bea Cukai. Diakses melalui https://www.beacukai.go.id/berita/sadari-lebih-dini-segera-laporkan-indikasi-penipuan-mengatasnamakan-bea-cukai.html pada 20 Juni 2022.

ESET. (2015). Cyber security: User knowledge, behaviour and attitudes in Asia. ESET Asia cyber-savviness report 2015.

ESET. (November, 2021). ESET cybersecurity survey amongst internet users in APAC reveals large gap between threat awareness and taking action. Diakses melalui https://www.eset.com/sg/about/newsroom/press-releases1/research/eset-cybersecurity-survey-amongst-internet-users-in-apac-reveals-large-gap-between-threat-awareness/ pada 20 Juni 2022.

Fonseca, C., Moreira, S., & Guedes, I. (2022). Online consumer fraud victimization and reporting: A quantitative study of the predictors and motives. Victims & Offenders, 17(5), 756-780. DOI: 10.1080/15564886.2021.2015031.

Gall, M. D., Borg, W. R., & Gall, J. P. (1996). Educational research: An introduction. Longman Publishing.

Ghazi-Tehrani, A. K., & Pontell, H. N. (2021). Phishing evolves: Analyzing the enduring cybercrime. Victims & Offenders, 16(3), 316-342.

Integrity Indonesia. (April, 2019). E-Commerce fraud di Indonesia: Pasar bertumbuh, kecurangan meningkat. Diakses melalui https://www.integrity-indonesia.com/id/blog/2019/04/23/e-commerce-fraud-di-indonesia-pasar-bertumbuh-kecurangan-meningkat/ pada 20 Juni 2022.

Jaishankar, K. (2008). Space transition theory of cybercrimes. Crimes of the Internet, 283-301.

Johnston, M. P. (2017). Secondary data analysis: A method of which the time has come. Qualitative and quantitative methods in libraries, 3(3), 619-626.

Kamran, M., & Maskun, M. (2021). Penipuan dalam jual beli online: Perspektif hukum telematika. Balobe Law Journal, 1(1), 41-56.

Kariyawasam, K., & Wigley, S. (2017). Online shopping, misleading advertising and consumer protection. Information & Communications Technology Law, 26(2), 73-89.

Karo, R. K., & Sebastian, A. (2019). Juridical analysis on the criminal act of online shop fraud in Indonesia. Lentera Hukum, 6(1).

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (2021). Waspada Jerat Penipuan Online, Kominfo Tunjukkan 5 Modus Pelaku dan Langkah Pelindungan Data. Siaran Pers. Diakses melalui https://kominfo.go.id/content/detail/36473/siaran-pers-no-293hmkominfo082021-tentang-waspada-jerat-penipuan-online-kominfo-tunjukkan-5-modus-pelaku-dan-langkah-pelindungan-data/0/siaran_pers pada 18 Juni 2022.

Kementerian Perdagangan. (Januari, 2022). Kemendag catat pengaduan konsumen 2021, e-commerce kembali mendominasi. Diakses melalui https://www.kemendag.go.id/id/pers/kemendag-catat-pengaduan-konsumen-2021-e-commerce-kembali-mendominasi-1 pada 20 Juni 2022.

Khoshnampour, M., & Nosrati, M. (2011). An overview of E-commerce. World Applied Programming, 1(2), 94-99.

KPMG. (2017). Retail payments in Indonesia: Who will drive the cashless revolution?. Jakarta: KPMG Siddharta Advisory.

Kurniati, D. (Maret, 2022). Waspada risiko penipuan belanja online! Bea Cukai beberkan modusnya. Diakses melalui https://news.ddtc.co.id/waspada-risiko-penipuan-belanja-online-bea-cukai-beberkan-modusnya-37898 pada 20 Juni 2022.

Lutfiyana, A. (2021). Online buying and selling fraud in Indonesia and its criminal law enforcement. Law Research Review Quarterly, 7(1), 53-68.

Marvasti, A. (2004). Qualitative Research in Sociology. London: Sage publications.

Neuman, W. L. (2014). Social research methods: Qualitative and quantitative approaches (7th ed). Pearson Education Limited.

Noaks, L., & Wincup, E. (2004). Criminological Research Understanding Qualitative Methods. London: Sage Publication Ltd.

Prasad, R., & Rohokale, V. (2020). Phishing. In Cyber Security: The Lifeline of Information and Communication Technology. Springer.

Prasasti, G. D. (November, 2021). Menkominfo: Indonesia negara dengan pengguna internet terbesar ke-4 di dunia. Diakses melalui https://www.liputan6.com/tekno/read/4702435/menkominfo-indonesia-negara-dengan-pengguna-internet-terbesar-ke-4-di-dunia pada 12 Juni 2022.

Pratama, A. M. (Desember, 2021). Ini daftar modus penipuan terbaru saat transaksi digital. Diakses melalui https://money.kompas.com/read/2021/12/08/141427226/ini-daftar-modus-penipuan-terbaru-saat-transaksi-digital?page=all pada 12 Juni 2022.

Rantung, F. (Januari, 2021). Kemendag terima 931 pengaduan konsumen di 2020, terbanyak soal e-commerce. Diakses melalui https://ekbis.sindonews.com/read/298276/34/kemendag-terima-931-pengaduan-konsumen-di-2020-terbanyak-soal-e-commerce-1610424070 pada 21 Juni 2022.

Stauss, B. (2000). Using New Media for Customer Interaction: A Challenge for Relationship Marketing. In Marketing. Berlin: Springer.

Yao, B., Shanoyan, A., Peterson, H. H., Boyer, C., & Baker, L. (2018). The use of new‐media marketing in the green industry: Analysis of social media use and impact on sales. Agribusiness, 35(2), 281-297.




DOI: https://dx.doi.org/10.36080/djk.1882

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Deviance Jurnal Kriminologi is indexed by:

Photo of the Remarkables mountain range in Queenstown, New Zealand.

Deviance Jurnal Kriminologi works in collaboration with:

Lisensi Creative Commons
Deviance Jurnal Kriminologi is licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International

Editorial Office:

Faculty of Social Sciences and Global Studies, Universitas Budi Luhur, Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakara Selatan, DKI Jakarta 12260

Tel: (021) 5853753, Email: jurnaldeviance@budiluhur.ac.id