Hukuman Penjara Seumur Hidup dan Genosida

Ariani Hasanah Soejoeti

Abstract


Vonis hukuman penjara seumur hidup merupakan sanksi yang paling keras yang diberikan oleh Pengadilan Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY) bagi mereka yang terbukti bersalah atas kejahatan genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Meski demikian, sebagian orang masih menganggap bahwa hukuman ini terlalu biasa untuk kejahatan yang sifatnya luar biasa ini. Artikel ini akan membahas kasus Radovan Karadzic, mantan pemimpin Serbia Bosnia yang divonis bersalah pada tahun 2016 atas kejahatan Genosida (dan kejahatan lainnya) terhadap 8.000 Muslim Bosnia. Baru-baru ini, hukuman terhadap Karadzic dinaikkan dari 40 tahun menjadi penjara seumur hidup karena dianggap lebih mencerminkan gravitasi kejahatan Karadzic serta tanggung jawabnya akan kejahatan terbesar dan paling parah yang pernah dikaitkan dengan satu orang di ICTY. Dengan mengangkat beberapa argumen terkait hukuman yang dianggap paling pantas untuk tipe kejahatan seperti genosida, penulis berpendapat bahwa ICTY harus mengkaji ulang kebijakan penghukumannya dengan menerapkan new corporal punishment yang dianggap lebih efektif dalam memberikan efek jera bagi pelaku ataupun sebagai penggentar bagi seluruh masyarakat dunia.

Full Text:

PDF

References


Appleton, C., & Smit, D. (n.d.) Challenging life imprisonment. Tulisan pada https://www.compen.crim.cam.ac.uk/Blog/blog-pages-full-versions/guest-blog-on-challenging-life-imprisonment

Auron, Yair (2004). The Banality of Denial: Israel and the Armenian Genocide. New Brunswick, NJ: Transaction Publishers.

Banks, Cyndi. (2004). Criminal Justice Ethics: Theory and Practice. Thousand Oaks, CA: Sage.

BBC. (2016, 24 Maret). Radovan Karadzic: Former Bosnian Serb leader. BBC. Diakses dari https://www.bbc.com/news/world-europe-19960285

BBC. (2019, 20 Maret). Radovan Karadzic: Former Bosnian Serb leader faces final war crimes Verdict. BBC. Diakses dari https://www.bbc.com/news/world-europe-47620176

Financial Time. (n.d.). Radovan Karadzic’s nationalism lives on in Srebrenica and Beyond. Financial Time. Diakses dari https://www.ft.com/content/a93cc3f2-4cd1-11e9-bbc96917dce3dc62

Freeland, Steven. (2010). No longer acceptable: the exclusion of the death penalty under international criminal law. Australian Journal of Human Rights, 15(2): 1.

Garland, D. (1991). Sociological Perspectives of Punishments. Crime and Justice, 14(1991): 115-165

Gaynor, F & Harmon, M. B. (2007). Ordinary Sentences for Extraordinary Crimes. Journal of International Criminal Justice, 5(3): 683–712. Diakses dari https://doi.org/10.1093/jicj/mqm025

Guy, J., & Veselinovic, M. (2019, 20 Maret). UN court increases Karadzic's genocide sentence to life imprisonment. Diakses dari https://edition.cnn.com/2019/03/20/europe/karadzic-genocide-sentence-intl/index.html

ICTY. (2019). Appeal Judgement Summary for Radovan Karadzic.

International Review of the Red Cross. (2008). Reports and Documents: Analysis of the punishments applicable to international crimes (war crimes, crimes against humanity and genocide) in domestic law and practice. International Review of the Red Cross, 90(870): 461-468

Keller, A.N. (2001). Punishment for Violations of International Criminal Law: An Analysis of Sentencing at the ICTY and ICTR. Indiana International and Comparative Law Review, 12(1): 53-74

Lufkin, Bryan. (2018, 15 Mei). The myth behind long prison. BBC.

Diakses dari http://www.bbc.com/future/story/20180514-do-long-prison-sentences-deter-crime

McFarland, T. (2016). The Death Penalty vs. Life Incarceration: A Financial Analysis. Susquehanna University Political Review, 7(4): 46–87. Diakses dari https://scholarlycommons.susqu.edu/supr/vol7/iss1/4

Nagin, D. S. (2013). Deterrence in the Twenty-First Century. Crime and Justice, 42(1): 199-263. Diakses pada https://doi.org/10.1086/670398

Newman, Graeme. (1995). Just and Painful: A Case for Corporal Punishment of Criminals. Albany, NY: Harrow and Heston Publishers.

Penal Reform International, Smit, D., & Appleton, C. (2018). Life imprisonment: Policy Briefing [Brochure]. London, Inggris: Penal Reform International.

Šimonovi´c, I. (Ed.). (2016). Death Penalty and The Victims. New York, NY: United Nations.

Smit, D. (2006). Life Imprisonment: recent issues in national and international law. Int J Law Psychiatry, 29(5): 405-21

Smit, D., & Appleton, C. (2019). Life Imprisonment: A Global Human Rights Analysis. Cambridge, England: Harvard University Press. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/j.ctvckq60v

Sulhin, I. (2010). Filsafat (Sistem) Pemasyarakatan. Jurnal Kriminologi Indonesia, 7(1): 134-150

Sulhin, I. (2017). Sekilas Perkembangan Teori Penologi. Makalah-Simposium dan Pelatihan Hukum Pidana dan Kriminologi ke-IV, Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia dan Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana. Kupang, Indonesia.




DOI: https://dx.doi.org/10.36080/djk.913

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Deviance Jurnal Kriminologi is indexed by:

Sinta Logo Crossref Logo Garuda Logo OpenAIRE Logo Google Scholar Logo Road Logo

Deviance Jurnal Kriminologi works in collaboration with:

APVI Logo MAHUPIKI Logo
 
Creative Commons

Deviance Jurnal Kriminologi is licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International

Editorial Office:

Faculty of Social Sciences and Global Studies, Universitas Budi Luhur, Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12260

Tel: (021) 5853753, Email: jurnaldeviance@budiluhur.ac.id