Perempuan Dalam Pandangan Media: Labelisasi Perempuan Sebagai “Agent Of Problem” Pada Koran Merapi

Ayu Usada Rengkaningtias

Abstract


ABSTRACT
Mass media has a big role in constructing discourse, including creating the labeling and embedding a person's character/personality. In fact, the mass media does not yet have gender sensitivity in reporting issues concerning women. Even, the labels of women as the cause of the problem (agent of problem) reconstructed mass media through messages that appear in the form of news texts. Merapi, in this study is one of the media that still do not have gender sensitivity and gender equality. The text represents women as a secondary person after men. This paper has a concern on how the Merapi Koran represents the female figure as an agent of problem (women as the cause of the problem), from their reporting issue in the edition 9-10 November 2017. The analysis was conducted using critical discourse analysis (CDA) method, Sara Mills model with two research instruments, the position of the subject-object and the position of the author-reader. As a result, Merapi represents women as weak, powerless, causes of problems and worthy of take the blame of the problem. Merapi also makes the position of women increasingly marginalized by embedding label as agent of problem.
Keywords: women, mass media, Merapi, marginalization, CDA
ABSTRAK
Media massa memiliki peran yang besar dalam mengonstruksi wacana, termasu k menciptakan labelisasi dan penyematan karakter/sosok seseorang. Pada kenyataannya, media massa belum memiliki sensitivitas gender dalam memberitakan isu-isu yang menyangkut perempuan. Label berupa perempuan sebagai penyebab masalah (agent of problem) direkonstruksikan media massa melalui pesan yang muncul dalam bentuk teks-teks berita. Merapi, dalam penelitian ini merupakan salah satu media yang masih belum memiliki sensitivitas gender dan keadilan gender. Berita di Merapi merepresentasikan perempuan sebagai secondary person (makhluk nomor dua) setelah laki-laki. Tulisan ini memiliki concern pada bagaimana Koran Merapi merepresentasikan sosok perempuan sebagai agent of problem (penyebab masalah), dalam pemberitaannya edisi 9-10 November 2017. Analisis dilakukan menggunakan metode critical discourse analysis (CDA), model Sara Mills dengan dua instrumen penelitian, yakni posisi subjek-objek dan posisi penulis-pembaca. Hasilnya, Merapi merepresentasikan perempuan sebagai makhluk lemah, tidak berdaya, penyebab masalah, dan patut disalahkan atas terjadinya masalah. Merapi juga menjadikan posisi perempuan semakin termarginalisasi dengan penyematan label agent of problem.

Kata kunci: perempuan, media massa, Merapi, marginalisasi, CDA


Keywords


Keywords: women, mass media, Merapi, marginalization, CDA

Full Text:

PDF

References


Arivia, Gadis. 2006. Feminisme: Sebuah Kata Hati. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Burton, Graeme. 2012. Media dan Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra.

Darma, Yoce Aliyah. 2014. Analisis Wacana Kritis dalam Multiperspektif. Bandung: Refika Aditama.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Suatu Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta : LKis.

Eriyanto, 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta:LKis.

Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerbitan Yogyakarta (LP3Y). 2000. Eksplorasi Gender di Ranah Jurnalisme dan Hiburan. Yogyakarta: LP3Y.

Ridwan. 2006. Kekerasan Berbasis Gender (Rekonstruksi Teologis, Yuridis dan Sosiologis), Purwokerto: Pusat Studi Gender (PSG) STAIN Purwokerto.

Sholihati, Siti. 2007. Wanita dan Media Massa. Yogyakarta: Teras.

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sunarto. 2009. Televisi, Kekerasan dan Perempuan. Jakarta: Kompas.

Tamburaka, Apriadi. 2013. Agenda Setting Media Massa, Jakarta:Rajawali.

Jurnal dan Penelitian Ilmiah

Anggoro, Ayub Dwi. 2014, Analisis Framing Model Robert N. Entman tentang Pemberitaan Hasil Pemilihan Presiden, 9 Juli 2014 di TV One dan Metro TV, Jurnal Aristo Volume 2 No 2 Juli 2014, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Marcelino, CW. 2017. Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Berita Asusila (Analisis Isi)

Kuantitatif Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Berita Kejahatan Susila di Harian Umum Koran Merapi Januari-Juni 2011), (Skripsi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2012), e-journal.uajy.ac.id/556/2/1KOM03279.pdf, diakses 13 November 2017.

Syahputra, Iswandi. 2017, Membebaskan Tubuh Perempuan dari Penjara Media, Jurnal Musawa Volume 15. No 2, Juli 2016, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Internet

Situs resmi Komnas Perempuan, Catatan Tahunan 2017, www.komnasperempuan.go.id , diakses 4 Desember 2017.




DOI: https://doi.org/10.36080/comm.v9i1.615

DOI (PDF): https://doi.org/10.36080/comm.v9i1.615.g519

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Communication

Creative Commons License
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Visit to our university official website: www.budiluhur.ac.id