Analisis Industri Alas Kaki di DKI Jakarta Tahun 2014 Dengan Model ‘Porter’s Five Forces’
Abstract
Industri alas kaki Indonesia menyerap jumlah tenaga kerja banyak dan berkontribusi besar pada PDB Indonesia. Dalam beberapa tahun pertumbuhan industri ini mengalami fluktuasi karena kelangkaan bahan baku kulit, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan kenaikan upah minimum regional (UMR). Luasnya pasar alas kaki Indonesia, ternyata produsen lokal baru bisa memenuhi kurang dari 50%, sementara sisanya dari impor. Pemenuhan bahan baku industri alas kaki ternyata lebih dari 70% berasal dari impor. Fenomena ini terjadi pada industri alas kaki di Indonesia umumnya dan Jakarta secara khusus. Model Porter’s Five Forces terdiri dari kekuatan tawar pemasok, kekuatan tawar pembeli, ancaman pendatang baru, ancaman barang substitusi dan persaingan antar perusahaan dalam industri. Tujuan penelitian untuk menggambarkan daya tarik, intensitas persaingan, potensi laba, serta faktor-faktor kunci keberhasilan (key success factors) pada industri alas kaki di DKI Jakarta. Populasinya terdiri dari UKM dan usaha besar yang jumlahnya 35, kemudian dengan menggunakan rumus slovin didapat 25 sampel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif untuk mengungkapkan isu-isu strategis secara intensif, mendalam dan komprehensif. Hasil temuan penelitian ini yaitu daya tawar empat kekuatan Model Porter dalam industri ini cenderung kuat, kecuali ancaman pendatang baru yang bisa dikatakan cukup lemah karena besarnya hambatan masuk dalam industri ini khususnya bagi UKM.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36080/jem.v3i2.308
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2014 Ekonomika dan Manajemen