Diversifikasi Konten Feminisme di Islami.co sebagai Aktivisme Digital

Hanifa Paramitha Siswanti, Eni Maryani, Ute Lies Siti Khadijah

Abstract


Ruang digital menjadi salah satu produk kemajuan teknologi komunikasi. Alat yang digunakan untuk mengirim, menerima, dan mengolah pesan telah mengalami reformasi. Perubahan yang drastis ini melahirkan ruang digital berbentuk cyberspace. Ruang digital ini kemudian berkembang menjadi ruang publik baru yang kewenangannya dipegang penuh oleh publik. Dalam era digital yang semakin berkembang, aktivisme digital telah menjadi alat utama untuk menyuarakan isu-isu sosial, termasuk isu feminisme di dalam konteks Islam. Dengan misi menyebarkan informasi yang mendukung toleransi dan kedamaian, media Islami.co aktif mempublikasikan artikel dan advokasi terkait isu-isu feminis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi website, studi pustaka, serta wawancara kepada pengelola Islami.co, kontributor, pengamat aktivisme digital, dan pengamat gender. Pemikiran aliran feminisme yang mewarnai konten feminisme di Islami.co adalah feminisme multikultural. Hasil studi juga menyoroti kedudukan aktivisme digital dalam membentuk narasi feminis di komunitas Muslim. Aktivisme digital yang tercermin dari diversitas tema tulisan dalam konten feminisme di Islami.co mencoba merekonstruksi makna feminisme dalam kerangka Islam seklaigus menunjukkan bahwa feminisme bukan gerakan anti Islam. Feminisme diadvokasikan sebagai gerakan sosial yang turut membangun tafsir keagamaan yang adil gender. Diversifikasi konten feminisme yang dipublikasikan menjadi bentuk aktivisme yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam terhadap kesetaraan gender melalui beragam perspektif dan isu, termasuk gerakan antifeminisme, perempuan bekerja, otonomi tubuh, kesalingan, perempuan berdakwah, dan sistem patriarki. Diversifikasi tersebut mencerminkan luasnya ruang diskusi dan dan nilai inklusivitas yang dihadirkan Islami.co kepada pembaca.


Keywords


Feminisme; Media Digital; Aktivisme Digital

Full Text:

PDF

References


Amin, S. (2015). FILSAFAT FEMINISME (Studi Kritis Terhadap Gerakan Pembaharuan Perempuan di Dunia Barat dan Islam). ASA Riau.

Andarwulan, T. (2017). Cyberfeminis: Wajah Baru Pembebasan Diri Kaum Perempuan. Kafa’ah: Journal of Gender Studies , 7(1).

Annisa, R. (2021). Digital feminist activism: Analyzing Jakarta Feminist as a collective identity, resources, network, information dissemination, and mobilization. J. Sosiol. Dialekt, 16, 175–186.

Arivia, G., & Subono, N. I. (2018). Seratus Tahun Feminisme di Indonesia: Analisis terhadap Para Aktor, Debat, dan Strategi.

Asry, N. (2018). MEDIA DAN PERSPEKTIF FEMINIS. Al-Din: Jurnal Dakwah Dan Sosial Keagamaan, 4(2).

Aulia, N. N., & Jakarta, U. S. H. (2017). Islam Dan Mediatisasi Agama. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 137–150.

Dhewy, A. (2023, January 23). Edisi Khusus Feminisme: Feminisme Digital, Rebut Ruang Digital Menjadi Ruang Feminis. Https://Www.Konde.Co/2023/01/Feminisme-Digital-Merebut-Kembali-Ruang-Digital-Menjadi-Ruang-Feminis.Html/.

Erusmiati, & Busro. (2023). Gerakan Feminisme Islam di era Digital: Analisis Bibliometrik pada Database Demensions. Gunung Djati Conference Series Volume 23.

Fahrurrozi, & Thohari, M. (2019). Media dan dakwah moderasi: Melacak peran strategis dalam menyebarkan faham moderasi di situs Nahdlatul Wathan on-line situs kalangan netizen muslim-santri. Media Dan Dakwah Moderasi, 17(1), 155–180.

Haryati, T. A. (2008). Dimensi feminis Tuhan: Paradigma baru bagi kesetaraan gender. Jurnal Penelitian, 5(2).

Hasan, A. F. (2022). Otonomi Tubuh Perempuan dalam Pandangan KH. Husein Muhammad. Rechtenstudent Journal UIN KHAS Jember, 3(1), 1–15.

Hefni, W. (2020). Moderasi beragama dalam ruang digital: Studi pengarusutamaan moderasi beragama di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri. Jurnal Bimas Islam, 13(1), 1–22.

Islami.co. (2013, August 2). Tentang Islami.co. Islami.Co. https://islami.co/tentang-islami-co/

KALIJAGA INSTITUTE FOR JUSTICE. (2022, April 12). Lini Perjalanan RUU TPKS hingga disahkan menjadi UU TPKS. UIN Sunan Kalijaga. https://kij.uin-suka.ac.id/id/liputan/detail/1585/lini-perjalanan-ruu-tpks-hingga-disahkan-menjadi-uu-tpks

Kodir, F. A. (2019). Qira’ah Mubadalah. IRCiSoD.

Maryani, E., Janitra, P. A., & Ratmita, R. A. (2021). @Indonesiatanpafeminis.id as a Challenge of Feminist Movement in Virtual Space. Frontiers in Sociology, 6.

Melati, N. K. (2022). Membicarakan Feminisme. Buku Mojok Group.

Mubadalah.id. (2023, October 4). Relasi Suami Istri adalah Kesalingan dan Kerjasama. Mubadalah.Ci. https://mubadalah.id/relasi-suami-istri-adalah-kesalingan-dan-kerjasama/

Muhammad, H. (2021). Islam Agama Ramah Perempuan. IRCiSoD.

Mulia, M. (2020). Ensiklopedia Muslimah Reformis: Pokok-Pokok Pemikiran Untuk Reinterpretasi dan Aksi. Penerbit BACA.

Mulia, M. (2022). Feminisme Islam di Indonesia: Refleksi, Aksi, dan Praxis. Jurnal Perempuan, 27(2), 167–178.

Mulia, S. M. (2018). Perempuan dalam Pusaran Fundamentalisme Islam. Jurnal Maarif, 13(2), 14–26.

Nafisah, Z., & Adha, S. N. (2023). QIRAAH MUBADALAH DAN MEDIA KEISLAMAN (STUDI ANALISIS KONTEN MEDIA ISLAMI.CO, BINCANGMUSLIMAH.COM, MUSLIMAH.OR.ID, DAN ERAMUSLIM.COM). Mubadalah Postgraduate Forum. https://kupipedia.id/index.php/Qiraah_Mubadalah_dan_Media_Keislaman_(Studi_Analisis_Konten_Media_islami.co,_bincangmuslimah.com,_muslimah.or.id,_dan_eramuslim.com

Nurmila, N. (2015). PENGARUH BUDAYA PATRIARKI TERHADAP PEMAHAMAN AGAMA DAN PEMBENTUKAN BUDAYA. Daya. KARSA: Journal of Social and Islamic Culture, 23(1), 1–16.

Parahita, G. D. (2019). The rise of Indonesian feminist activism on social media. Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 4(2), 104–115.

Pasinringi, T. (2021, January 22). Bagi Kelompok Anti-Feminisme, Ketertindasan Perempuan adalah Ilusi. Magdalene.Co. https://magdalene.co/story/anti-feminisme-indonesia-islam/

Rifani, A. N., & Tambunan, S. M. G. (2021). Media Activism: Reinterpretation Digital Sisterhood by@ mubadalah. id,@ muslimahfeminis,@ cherbonfeminist on Social Media Instagram in Indonesia. International University Symposium on Humanities and Arts 2020 (INUSHARTS 2020), 52–60.

Rochman, K. L., & Budiantoro, W. (2022). Cyberfeminisme: Pembebasan Psikologi Perempuan di Ruang Digital. Kuriositas: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 15(1), 97–121.

Rofiah, N. (2020). Nalar Kritis Muslimah: Refleksi atas Keperempuanan, Kemanusiaan,, dan Keislaman. Afkaruna.

Romli, A. S. M. (2019, April 12). Pengertian Kolom di Media Massa. Romeltea. https://romeltea.com/pengertian-kolom-di-media-massa/

Salsabila, N., & Diera, G. A. (2022). Advokasi Media Sosial Yayasan Jurnal Perempuan: Upaya Penyebaran Wacana Feminis di Era Digital. Jurnal Perempuan, 27(2), 129–141.

Saraswati, M. (2021, October 12). Apa Itu Aktivisme Digital atau Slacktivism? Campaign.Com. https://campaign.com/updates/13362/apa-itu-aktivisme-digital-atau-slacktivism

Siswanti, H. P., Maryani, E., & Khadijah, U. L. S. (2023). Navigating Faith and Feminism: Islami.co’s Countering-Narrative to Anti-feminism Discourses in Indonesia. Dinika : Academic Journal of Islamic Studies, 8(2).

Stephens, C. (2023, April 6). Feminist Standpoint Theory | Epistemology, History & Examples. Study.Com. https://study.com/academy/lesson/feminist-standpoint-theory-origin-examples.html#:~:text=Feminist%20standpoint%20theory%20posits%20that,%20race%2C%20and%20socioeconomic%20class

Sunarto, N. H. (2020). Esensi Kepemimpinan Jurnalis Wanita di Media Pada Era 4.0. CV Alinea Media Dipantara.

Umami, R. H. (2020). CYBERFEMINISM: COUNTER ATAS KOMODIFIKASI TUBUH PEREMPUAN DI MEDIA BARU. Martabat: Jurnal Perempuan Dan Anak, 4(1), 111–136.




DOI: https://dx.doi.org/10.36080/comm.v15i1.2806

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Communication

Creative Commons License
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Visit to our university official website: www.budiluhur.ac.id