PROTOTIPE MODEL PREDIKSI PERIODE ULANG KEJADIAN GEMPA BUMI DENGAN IDENTIFIKASI PENGENALAN POLARITAS MEKANISME SUMBER GEMPA BUMI MELALUI KLASIFIKASI BOLA FOCAL MENGGUNAKAN TEKNIK ANFIS DAN PCA
Abstract
Kejadian bencana gempa bumi telah menimbulkan korban jiwa dan materi dalam jumlah yang cukup banyak. Penduduk yang bermukim pada wilayah rawan gempa bumi tidak mengetahui kapan dan dimana gempa bumi akan terjadi secara tiba-tiba, sehingga timbulnya korban jiwa dan materi akibat gempa bumi tak terhindarkan. Melalui tesis ini diangkat tema tujuan penelitian mengenai upaya prediktabilitas periode ulang kejadian gempa bumi beserta identifikasi mekanisme sumber gempa bumi pada studi kasus wilayah Sumatra. Untuk melakukan prediksi gempa bumi dilakukan pembelajaran terhadap data historis kejadian gempa bumi. Sistem pembelajaran data ini menggunakan teknik ANFIS. Pada teknik ini susunan data historis disusun menjadi interval kejadian rata-rata gempa bumi harian dalam setahun. Output yang akan diperoleh adalah model periode ulang kejadian gempa bumi rata-rata harian dalam setahun. Parameter mekanisme sumber digambarkan sebagai citra bola focal dari mekanisme sumber terjadinya gempa bumi di bawah permukaan bumi, dimana pada bola tersebut terdapat bagian yang diarsir menurut polaritas yang dapat menggambarkan bagaimana arah, tekanan, regangan, tumbukkan dan luasan antar blok sesar yang terjadi. Model periode ulang kejadian gempa bumi yang telah dipelajari terhadap waktu oleh ANFIS, selanjutnya dilakukan pengenalan polaritasnya melalui teknik pengenalan citra pada bola focal menggunakan metode principal component analysis PCA. Hipotesis penelitian ini akan membuktikan apakah panjang data pembelajaran dan kerapatan selang data pembelajaran akan menunjukkan akurasi model?. Validitas akurasi ketepatan model prediksi periode ulang gempa bumi tersebut diuji melalui Koefisien korelasi, RMSE dan Uji selang penerimaan hipotesis. Hasil yang diperoleh melalui tesis ini menunjukkan, model prediksi periode ulang kejadian gempa bumi untuk rata-rata periode ulang bulanan menunjukkan koefisien korelasi 0.014562, artinya masih berada pada selang nilai yang memenuhi dengan kriteria korelasi yang lemah, sedangkan koefisien korelasi rata-rata periode ulang 10 harian yang lebih rapat dengan nilai lebih mendekati 1 menunjukkan korelasi kuat dengan nilai -0.161. Sehingga melalui pengujian ini dapat diduga kuat bahwa kerapatan panjang data observasi yang dipelajari oleh ANFIS akan sangat mempengaruhi akurasi dari model prediksi gempa bumi.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36080/telematikamkom.130
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 TELEMATIKA
Universitas Budi Luhur Jl. Raya Ciledug,Petukangan Utara,Jakarta Selatan 12260 Telp. (021) 5869225, 5853753 ext 227, 228 Fax. (021) 5869225